Senin, 05 Januari 2009

BEI 2009, Momen Cari Kesetimbangan Baru

Pasar saham Amerika Serikat membuka hari pertama perdagangannya pada tahun 2009, pada Jumat (3/1), langsung melejit. Demikian juga bursa saham Asia yang mayoritas menguat pada awal tahun 2009 ini.
Bagaimana dengan Bursa Efek Indonesia (BEI)? Setelah pada tahun 2008 menjadi antiklimaks bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang selama 6 tahun berturut-turut telah berada pada tren menguat.
Awal tahun ini, selain dari faktor regional dan Wall Street, pasar juga menanti kebijakan Bank Indonesia mengenai BI Rate serta pengumuman inflasi dari Badan Pusat Statistik, seiring penurunan harga bahan bakar minyak, yang yang bersubsidi maupun nonsubsidi pada bulan Desember 2008.
"Kami perkirakan BI akan kembali menurunkan suku bunga sebagai langkah untuk menggairahkan perekonomian, menyusul melemahnya tekanan inflasi," sebut analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono.
Tahun 2009, menurutnya, meski pasar saham global masih dalam tren bearish (turun), saat ini merupakan momen bagi pasar saham untuk mencari kesetimbangan baru (opportunity).
"Investor global akan mencermati langkah dan kebijakan yang akan diambil Presiden Amerika Serikat yang baru, Barrack Obama, terkait mengatasi krisis ekonomi ini. Selain itu, investor dalam negeri juga akan memerhatikan pengaruh beberapa agenda politik seperti pemilu yang akan digelar tahun 2009," ujarnya.
Ia perkirakan pasar finansial global masih akan bergerak flat dengan kecenderungan melemah pada beberapa bulan ke depan. "Karena perekonomian dunia diperkirakan baru akan membaik awal 2010, sehingga diperkirakan pasar modal, sebagai leading indicator, akan pulih pada 1H-09," jelasnya.
Wall Street Jumat lalu, mantap di zona hijau, meski berbagai indikator ekonomi AS menunjukkan pelemahan. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 258,30 persen (2,94 persen) ke posisi 9.034,69. Indeks 30 saham blue chips ini, terakhir ditutup di atas level 9.000 saat 5 November 2008, pada 9.139,27.
Kemudian indeks Standard & Poor’s 500 bertambah 28,55 poin, (3,16 persen) pada 931.80. Juga penutupan tertinggi sejak 5 November 2008. Serta indeks komposit Nasdaq meningkat 55,18 poin (3,50 persen) ke 1.632,21.
Secara keseluruhan pekan lalu Dow meningkat 6,1 persen, S&P 500 melonjak 6,8 persen, serta Nasdaq menguat 6,7 persen.

Tidak ada komentar: